Campak adalah penyakit
virus akut yang ditandai dengan 3 stadium yaitu stadium prodormal, erupsi dan
satdium konvalisiensi yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan
bercak koplik. Penyakit ini sangat menular terutama menyerang anak-anak, namun
terkadang juga dapat menyerang pada orang dewasa.
Penyakit campak
disebabkan oleh virus campak yang termasuk golongan paramyxovirus. virus ini
berbentuk bulat dengan tepi yang kasar dan bergaris tengah 140mm, dibungkus oleh
selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein, didalamnya terdapt
nukleokapsid yang bulat dan lonjong terdiri dari bagian protein yang
mengelilingi asam nukleat (RNA), merupakan strktur heliks nukleoprotein yang
berada di myxovirus. Selubung luar sering menunjukkan tonjolan pendek satu
protein yang berada diluar muncul sebagai hemaglutinin. Virus ini tidak
memiliki daya tahan yang kuat, apabila berada diluat tubuh manusia virus ini
akan mati. Pada temperatur kamar virus ini akan kehilangan 60% sifat
infektisitasnya selama 3-5 hari. tanpa media protein virus campak hanya dapat
hidup selama 2 minggu dan hancur oleh sinar UV. Masa inkubasinya sekitar 8-13
hari atau rata-rata 10 hari.
PERJALANAN PENYAKIT CAMPAK
Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet udara, menempel dan
berbiak. Infeksi mulai saat orang yang rentan menghirup percikan mengandung
virus dari secret nasofaring pasien campak. Di tempat masuk kuman, terjadi
periode pendek perbanyakan virus local dan penyebaran terbatas, diikuti oleh viremia
primer singkat bertiter rendah, yang memberikan kesempatan kepada agen untuk
menyebar ketempat lain, tempat virus secara aktif memperbanyak diri di jaringan
limfoid. Viremia sekunder yang memanjang terjadi, berkaitan dengan awitan
prodromal klinis dan perluasan virus. Sejak saat itu ( kira-kira
9 sampai 10 hari setelah terinfeksi ) sampai permulaan keluarnya ruam, virus
dapat dideteksi di seluruh tubuh, terutama di traktus respiraturius dan
jaringan limfoid. Virus juga dapat ditemukan di secret nasofaring, urine, dan
darah.pasien paling mungkin menularkan pada orang lain dalam periode 5 sampai 6
hari. Dengan mulainya awitan ruam ( kira-kira 14 hari setelah infeksi awal ),
perbanyakan virus berkurang dan pada 16 hari sulit menemukan virus, kecuali di urine,
tempat virus bisa menetap selama beberapa hari lagi. Insiden bersamaan dengan
munculnya eksantema adalah deteksi antibody campak yang beredar dalam serum
yang ditemukan pada hampir 100% pasien dihari ke dua timbulnya ruam. Perbaikan
gejala klinis dimulai saat ini, kecuali pada beberapa pasien, dimulai beberapa
hari kemudian karena penyakit sekunder yang disebabkan oleh bakteri yang
bermigrasi melintasi barisan sel epitel traktus respiraturius. Terjadi
sinusitis, otitis media, bronkopneumonia sekunder akibat hilangnya pertahanan
normal setempat.
Sebanyak 10% pasien
memperlihatkan pleositosis dalam cairan serebrospinalis dan 50% memperlihatkan
kelainan elektroensefalografi di puncak serangan penyakit. Namun, hanya 0,1%
yang memperlihatkan gejala dan tanda ensefalomielitis. Beberapa hari setelah
serangan akut, terlihat kelainan system saraf pusat, saat serum antibody
berlimpah dan virus menular tidak lagi dapat dideteksi.hal ini diperkirakan
ensefalitik autoimun. Pada pasien SSPE, hilangnya virus campak dari system
saraf pusat beberapa tahun kemudian setelah infeksi campak primer menekankan
perlunya penjelasan lebih lanjut tentang interaksi virus dengan system saraf
pusat, baik secara akut maupun kronis. SSPE bisa disebut sebagai ensefalitis
virus campak lambat.
Seorang wanita yang
pernah menderita campak atau pernah mendapatkan imunisasi campak akan
meneruskan daya imunitasnya pada bayi yang dikandungnya. Kekebalan ini akan
bertahan selama satu tahun pertama setelah anak dilahirkan. Oleh karena itu,
jarang sekali kita jumpai bayi ( khususnya yang berusia dibwah 5 bulan ) yang
menderita campak. Seseorang yang pernah menderita campak akan menjadi kebal
seumur hidupnya.
CARA PENULARAN
Virus Campak ditularkan dari orang ke orang, manusia merupakan
satu-satuny reservoir penyakit Campak . Virus Campak berada disekret nasoparing
dan di dala darah minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat
setelah timbulny ruam. Penularan terjadi melalui udara, kontak langsung dengan
sekresi hidung ata tenggorokan dan jarang terjadi oleh kontak dengan
benda-benda yang terkontamina dengan sekresi hidung dan tenggorokan. Penularan
dapat terjadi antara 1 – 2 hari sebelumnya
timbulnya gejala klinis sampai hari setelah timbul ruam. Penularan virus Campak
sangat efektif sehingga dengan virus yang sedikit sudah dapat menimbulkan
infeksi pada seseorang.
KOMPLIKASI
1.
Bronchopneumonia
2.
Otitis Media Akut
3.
Ensefalitis
4.
Laringtis
( infeksi laring )
5.
Kejang
demam ( step )
6.
Enteritis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar